Allahu Akbar…
Allahu Akbar…
Allahu Akbar…
Laa illahaillallahu Allahu Akbar…
Allah Akbar waa lillaa Ilham…
Demikian takbir terdengar membahana disegala sudut kotaku. Ya betul malam itu tepatnya tgl 21 April ditetapkan oleh pemerintah kalau 1 Syawal jatuh pada tanggal 22 April. Sehingga 21 malam lepas Maghrib takbir mengagungkan asma Allah terdengar di mana-mana…
Alhamdulillah, hari kemenangan telah tiba. Pastinya setelah hampir sebulan melakukan puasa di bulan Ramadhan. Semua menyambut hari gembira mulai anak-anak, remaja maupun orang dewasa.
Persiapan Sambut Idul Fitri
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tradisi menyambut hari kemenangan itu penuh persiapan. Mulai dari bersih-bersih rumah, belanja kebutuhan lebaran dan juga menyediakan zakat fitrah. Persiapan tersebut tidak bisa sekejap tapi jauh hari sudah dipersiapkan. Tentunya biar bisa terpenuhi semua ya…
1. Bersih-bersih Rumah
Menyambut hari kemenangan atau lebaran, biasanya banyak sanak saudara berkunjung. Karena itu rumah harus terlihat rapi dan bersih. Mulai dari halaman hingga di dalam rumah kudu tampak nyaman. Pastinya agar tamu kitapun betah di rumah. Ya kan?
2. Kebutuhan Lebaran
Kalau mau dirinci untuk kebutuhan lebaran itu banyak banget. Tapi tergantung kita sih mau dibikin simpel atau sebaliknya tergantung budget.
Kalau di rumahku kebetulan tidak memiliki asisten rumah tangga, jadi bebas tidak menberi THR pekerja. Kalau untuk keperluan baju lebaran secukupnya aja juga sajian kue-kue tidak berlebihan.
3. Zakat Fitrah
Nah yang ini kudu disiapkan. Karena hukumnya wajib bagi yang mampu jadi kami berempat menyiapkan masing-masing beras sebanyak 2,5 kg. Kebetulan kami punya saudara jauh yang kurang mampu kami hantarkan zakat itu ditambah kue-kue dan sedikit uang. Juga kami memberi pada tukang parkir yang biasa membantu menyebrangkan kami.
Itu sih persiapan untuk menyambut lebaran ala kami. Kalau teman-teman mungkin sama ya atau berbeda?
Saat Lebaran Tiba
Setelah takbir berkumandang tgl 21 April malam hingga subuh, saatnya kami bersiap ke masjid terdekat untuk sholat Iedul Fitri. Masha Allah kami yang tinggal di komplek perumahan dan berdekatan dengan beberapa perumahan di sekitar kami, seperti tumplek blek di masjid pagi itu.
Seperti barisan mengular, pagi itu berduyun-duyun semua warga menuju masjid. Sementara di masjid terus menyerukan kebesaran asma Allah dengan takbir dan ajakan untuk sholat Ied.
Kami berempat meski berangkat pukul 05.30 WIB, tak bisa masuk ke dalam masjid karena full. Beruntung kami membawa alas untuk sholat karena pengalaman tahun-tahun lalu biasanya dapat tempat di luar masjid.
Alhamdulillah sholat Ied berlangsung khidmat dan lancar. Sekitar pukul 07.00 WIB pelaksanaan sholat udah selesai. Kembali semua warga ke rumah masing-masing.
Berkunjung ke Orang Tua
Usai bermaaf-maafan di rumah dengan suami dan anak-anak, dilanjut makan ramai-ramai. Ada hidangan ala lebaran yaitu ayam opor, sambal goreng kentang, kerupuk udang dll. Alhamdulillah nikmat mana lagi yang kami dustakan?
Acara selanjutnya berkunjung ke rumah orang tua yang jaraknya sekitar 7 km. Tidak begitu jauh cuma butuh waktu sekitar 30 menit. Tapi kalau lebaran biasanya macet jadi butuh waktu agak panjang.
Di rumah orang tua kalau lebaran hari pertama belum ada saudara-saudaraku yang datang. Maklumlah semua di luar kota tapi bisa ditempuh 3-4 jam ke rumah ortu. Mereka memilih untuk mudik lebaran hari kedua. Menurut mereka untuk menghindari kemacetan di jalan.
Jadilah hari lebaran pertama kami saling bermaaf-maafan via video call. Dari Jombang, Sidoarjo, Madura, Merauke dan Malang saling berkunjung via online. Bersyukur saat ini teknologi informasi sudah berkembang pesat dan didukung oleh provider handal dengan jaringan internet yang wus wus seperti IndiHome.
Semua percakapan kami tersambung cepat dengan kualitas suara yang jernih. Tanpa gangguan ataupun percakapan yang putus nyambung seperti hubungan cinta di luaran sana. Wkwkwk
IndiHome Pilihan Internet Provider Keluarga
Di rumah orang tuaku dan aku sama-sama berlangganan IndiHome. Ini menjadi sangat penting untuk kami berkomunikasi. Sebab putra putri orang tua kami, hampir semua di luar kota kecuali aku. Hanya aku yang tinggal di kota yang sama meski berbeda antara kota dan kabupaten saja. Dengan IndiHome komunikasi diantara kami menjadi lancar.
Teman-teman tahu kan IndiHome? Itu lho Indonesia Digital Home (disingkat IndiHome) adalah salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berupa paket layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan layanan televisi interaktif (IndiHome TV, IPTV).
Kami berlangganan internet produk PT Telkom Indonesia ini sudah lumayan lama. Saat memutuskan untuk berlangganan kita akan mendapatkan modem fiber optic secara gratis dari Telkom. Modem itu harus dicolok ke sumber listrik agar bisa digunakan untuk mengakses internet.
Kelebihan modem ini sangat awet, bisa terus menyala selama 24 jam nonstop. Bahkan selama berhari-hari, berbulan-bulan, atau hitungan tahunan. Kami tidak pernah mematikan modem ini. Kecuali ada pemadaman listrik dari PLN atau ketika ada petir saat hujan.
Oya modem ini menggunakan dua buah antena untuk memancarkan sinyal wifi. Terdapat juga beberapa port ethernet untuk menghubungkannya ke PC pada jaringan LAN.
Buat keluarga kami IndiHome pilihan yang tepat untuk internet provider karena pelayanan bagus, jaringan jernih dan pastinya harga berlangganan terjangkau kantong kami. Sebab ada beberapa pilihan paket yang sesuai kebutuhan dan budget kita.
Pada lebaran kedua kami semua berkumpul. Jadi riuh dan ramai pastinya. Apalagi kami berfoto bersama keluarga besar. Asikk deh berkonten ria bersama keluarga bareng IndiHome. Bersama IndiHome, aktivitas tanpa batas lho…
Pastikan ya IndiHome Pilihan Internet Provider Keluarga kita. Yukk yang belum pakai IndiHome boleh cek di web nya ya.